Penulisustadzdenni Diposkan pada 26 April 2017 3 Juni 2017 Kategori Artikel Tag ayat alquran tentang sakit, dp bbm sakit penghapus dosa, hadits tentang sakit sebagai penghapus dosa, hikmah sakit dalam islam, kenapa allah memberi kita sakit, rahasia dibalik sakit, sakit penghapus dosa besar, sakit sebagai penggugur dosa
JAKARTA – Berkat mereka yang jatuh sakit adalah penawar dari perbuatan dosa yang telah dilakukan. Hampir tidak ada yang bisa menebus dosa dari penderitaan yang kita berfirman dalam surat Asy-Syura ayat 30 yang berbunyi وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ Wa mā aṣābakum mim muṣībatin fa bimā kasabat aidīkum wa ya'fụ 'ang kaṡīr. Artinya Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu.Setiap orang pasti mendapat musibah atau malapetaka. Seperti kematian orang yang dicintai, kehilangan kerabat, terguncangnya ekonomi finansial, kesusahan fisik, demam, semua jenis rasa sakit, dan sebagai berkah tersembunyiSuatu saat Nabi Muhammad SAW mengunjungi orang sakit yang menderita demam, dia berkata “Saya punya kabar baik untuk anda. Karena sesungguhnya Tuhanku telah mengatakan kepadaku demam adalah hukumanku yang aku berikan kepada orang-orang yang beriman agar mereka tidak perlu dihukum di neraka.”Ini adalah hukuman yang Allah berikan agar anda selamat dari hukuman kehidupan selanjutnya. Berarti menderita suatu penyakit merupakan berkah ketika Nabi Muhammad SAW mengunjungi seorang teman wanita, Umm Sa'ib. Dia juga menderita demam dan bolak-balik, Rasulullah bertanya ada apa. Lalu dia menjawab, “Saya demam tinggi. Semoga Allah mengutuknya.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Jangan mengutuk demam, karena sesungguhnya itu mengampuni dosa seperti tungku membersihkan kotoran pada besi,”HR Muslim.Saat anda memasukkan besi ke dalam tungku, itu dipenuhi dengan kotoran. Namun, ketika anda mengeluarkannya, akan menjadi 100 persen murni. Jadi, Rasulullah membandingkan demam dengan tungku yang merupakan perbandingan sangat baik karena keduanya hadits lain disebutkan, itu akan menyingkirkan dosa-dosamu seperti pohon di musim gugur. Saat anda menggoyangkan semuanya, daunnya akan jatuh. Begitu juga penyakit akan menyingkirkan bencana adalah untuk kebaikan andaIni adalah sesuatu berlaku untuk setiap bencana dan kemalangan. Rasulullah SAW bersabda, “Bahkan jika duri menusuk salah satu dari anda, itu akan menebus sebagian dari dosa anda,” HR Al-Bukhari dan Muslim.Hadist lainnya yang terkenal Rasulullah berkata, “Luar biasa urusan orang beriman, karena segala sesuatu yang terjadi padanya terjadi untuk kebaikannya. Jika sesuatu yang baik terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah, dan itu baik untuknya. Dan jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar, dan Allah membalasnya atas kesabaran itu,” HR Al-Bukhari dan Muslim.Dikutip About Islam, Senin 9/11, orang beriman selalu menjadi pemenang, dia tidak pernah menjadi pecundang. Tidak peduli bencana apa yang menimpanya, dia akan selalu berada di atas angin dan menang karena dia memiliki Allah di sisinya. Dan ketika anda memiliki Allah di pihakmu, anda tidak peduli apa yang terjadi pada umat manusia tidak ingin sakit, kami tidak menginginkan bencana, tetapi setiap dari kita akan jatuh sakit dan akan menghadapi malapetaka. Ketika itu terjadi, maka kita bangkit dan menghadapinya. Seraya dengan memperbaharui iman kita kepada Allah, merendahkan diri, serta menyerahkan diri kepada-Nya. Melalui semua ini, kita menghargai berkah bahkan saat jatuh sakit dan mengalami musibah.
HadistTentang Obat dan Pengobatan. Penyakit ada dua macam, yaitu penyakit hati dan penyakit jasmani. Metodologi pengobatan Nabi terhadap penyakit ada tiga, yaitu: 1. Menggunakan obat alamiyah (makanan/minuman/terapi). 2. Menggunakan obat Ilahiyah (dengan ruqyah/do'a). 3. Kombinasi dari keduanya. RAMAI yang mengeluh dan dihimpit kesedihan saat diri diuji dengan kesakitan. Malah, ada juga sebilangan orang yang mempersoal kenapa dirinya ditakdirkan sakit dan seumpamanya. Bagi individu yang dikurniakan sifat sabar yang tinggi pula, mereka akan menganggap kesakitan itu sebagai ujian daripada Pencipta untuk menduga kesabaran seorang hamba. Malah, mereka sentiasa berbaik sangka dengan ALLAH. Ya, nikmat kesihatan begitu besar nilainya. Apa tidaknya, saat ditimpa kesakitan, rutin harian akan terganggu. Ada perkara yang mungkin tidak boleh kita lakukan. Apatah lagi jika kita sememangnya hidup dalam keluarga kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. Kehidupan pasti akan bertambah sukar jika tidak dapat keluar bekerja. Ketahuilah, terselit hikmah di sebalik ujian sakit yang ditimpakan ke atas seorang hamba waima hanya kesakitan kecil. Namun, mereka yang benar-benar bersabar sahaja yang dapat meraih imbalan berkenaan. Apakah sebenarnya ganjaran yang kita akan peroleh jika diuji dengan kesakitan? Benarkah sakit itu sebagai kafarah kepada dosa-dosa kita selama ini? Usah berburuk sangka Kepada Sinar Islam, Pensyarah Kanan Akademi Tamadun Islam, Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Teknologi Malaysia, Dr Abdul Hafiz Abdullah menjelaskan, keluhan dan kesedihan tidak dapat dielakkan kerana perasaan itu akan dirasai oleh manusia ketika diuji dengan kesakitan. DR ABDUL HAFIZ Jelas beliau, ia kerana begitulah sifat manusia. Namun, jangan sesekali memandang bahawa sakit itu sebagai hukuman sehingga berburuk sangka kepada ALLAH SWT atas ujian berkenaan. “Antara jutaan hamba-NYA, ALLAH memilih kita pada ketika itu untuk diberikan ujian atau sakit. Ia sebenarnya dapat membuka ruang bagi menghapuskan dosa-dosa yang telah kita dilakukan. “Janganlah sekali-kali kita berputus asa, sebaliknya hendaklah kita bersabar dan jangan alpa serta berhenti memohon kesembuhan daripada ALLAH SWT,” katanya ketika diwawancara secara maya baru-baru ini. Dalam pada itu, Dr Abdul Hafiz turut mengingatkan agar kita tidak mempersoal mengapa penyakit itu menimpa diri kita dan bukan orang lain sekali pun dalam hati. Sikap sebegini termasuk dalam kategori tidak reda menerima takdir yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT, katanya. Beliau turut menukilkan pandangan al-Maraghiy yang menyatakan “Sesuatu perkara tidak akan menimpa kami, kecuali apa yang telah digariskan untuk kami, yang telah ditetapkan di luh mahfuz. “Ini adalah sesuai dengan Sunnatullah terhadap makhluk-NYA. Setiap perkara akan berlaku menurut ketentuan-NYA.” “Al-Quran juga menjelaskan bahawa ujian yang menimpa seorang Mukmin itu bukanlah azab kekal atau balasan atas perbuatan salah yang telah dilakukan, tetapi ia seperti penghapus dosa-dosanya dan penyebab serta pendorong untuk dia melakukan taubat,” katanya. Artikel berkaitan Musibah itu penghapus dosa, ini rupanya sebab ramai yang tak sedar perkara ni Bukan tanda kesengsaraan Meneruskan perkongsian ilmunya, Dr Abdul Hafiz membicarakan tentang perbezaan ujian yang dialami oleh setiap insan. Apabila tahap kehambaan seseorang kepada ALLAH SWT menghampiri kehambaan para nabi, maka bertambah besar pula cubaan yang datang, terang beliau. Daripada Sa‘ad beliau berkata, Nabi Muhammad SAW ditanya berkaitan siapakah dalam kalangan manusia yang paling banyak dikenakan ujian. Rasulullah SAW bersabda “Para nabi, kemudian orang seperti mereka orang-orang soleh, sesudah itu menurut perbandingan demi perbandingan. Seorang itu akan diuji mengikut ukuran keimanannya, semakin tebal imannya, semakin hebat pula ujiannya. Jika sebaliknya, akan dikurangkan ujian kepadanya dan sentiasa seorang manusia dikenakan ujian sehingga dia berjalan di atas muka bumi dengan tiada Riwayat al-Darimi Begitupun, ahli akademik itu menegaskan, ujian sakit berkenaan bukanlah sebagai tanda kehinaan atau kesengsaraan. Beliau kemudian mengajak umat Islam untuk menyelami ujian yang pernah dialami oleh Nabi Ayyub AS. Bayangkan baginda diuji dengan semua harta benda dan kematian ahli keluarganya. Pada masa sama, baginda diserang penyakit. “Namun, baginda tetap bersabar dan bersyukur serta bersangka baik kepada ALLAH SWT. Maka turunlah rahmat ALLAH kepadanya. Kesihatan baginda AS dikembalikan, harta benda yang hilang diganti dengan berlipat kali ganda, dikurniakan beberapa orang anak, diberi pula umur Panjang hingga dapat melihat cucu cicitnya sehingga empat keturunan. “Ingatlah, sebesar mana pun dugaan, pasakkan sifat sabar dalam diri. Cubaan itu akhirnya akan digantikan dengan kebahagiaan. Ia dapat meperkukuh hati orang yang beriman agar sabar dalam berjuang menegakkan kebenaran,” jelas beliau. TERUS bergantung harap kepada ALLAH SWT dan mendekatkan diri kepada-NYA saat ditimpa kesakitan. Kepada satu soalan, Dr Abdul Hafiz menjawab, apabila seseorang Muslim ditimpa kesakitan, atasilah ujian itu dengan memperteguh hati dan berjihad mengendalikan diri sendiri. Caranya adalah dengan bermunajat kepada-NYA. “Selain itu, persiapkan diri dengan pertahanan yang kental, berjiwa besar, bersabar dan mendirikan solat. Sesungguhnya, jika seseorang Mukmin itu bersabar ketika datang ujian daripada ALLAH SWT, maka ALLAH akan menganugerahkan pahala kebaikan kepadanya,” ujar beliau. Apa jua ujian yang mendatang, Dr Abdul Hafiz mengingatkan agar kita tetaplah bergantung harap kepada ALLAH SWT. Beliau turut menitipkan pesan agar kita mendekatkan diri dengan-NYA sekerap mungkin, banyakkan beristighfar, lakukan solat dengan penuh khusyuk dan perbanyakkan zikir dan doa agar ALLAH menunjukkan jalan keluar untuk menyelesaikan ujian tersebut. “Setiap Muslim hendaklah bersabar dan reda walaupun mereka mempunyai banyak alasan untuk kecewa dan berduka,” jelasnya. Hapus dosa kecil Fakta yang dilontarkan oleh Dr Abdul Hafiz turut dipersetujui oleh pendakwah Ustaz Ahmad Faiz Hafizuddin Rosli atau dikenali sebagai Pencetus Ummah PU Faiz. PU FAIZ Jelas beliau, ujian sakit merupakan penghapus dosa-dosa kecil sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis masyhur. Daripada Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah RA daripada Nabi Muhammad SAW bersabda “Tidaklah seorang Muslim yang ditimpa suatu penyakit dan keletihan, kegusaran dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya melainkan ALLAH SWT akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” Riwayat al-Bukhari, Muslim, at-Tirmizi dan Ahmad Sementelah, bagi dosa-dosa yang besar pula, PU Faiz menjelaskan, ia hanya diampunkan dengan taubat. “Ketahuilah, apabila seseorang itu ditimpa kesakitan, kemudian hamba ALLAH itu bersabar, maka ALLAH SWT akan meletakkan Malaikat Rahmat untuk mendoakan rahmat kepada hamba berkenaan. “Namun, bagi mereka yang mengeluh seolah-olah tidak reda dengan ketentuan ALLAH, mereka akan mendapat kemurkaan-NYA kerana tidak sabar dengan ujian yang diberi. Maka, dirinya juga tidak akan mendapat fadilat-fadilat penghapus dosa tadi. “Bahkan, ia akan menambahkan lagi dosanya kerana tidak reda, tidak sabar dan tidak dapat terima bahawa dirinya seorang hamba manakala ALLAH SWT itu ialah Tuhannya yang menentukan apa-apa sahaja kebaikan dan keburukan di atas dirinya,” ujarnya. Dalam hal itu, beliau menambah, ia bukan sahaja melibatkan soal penyakit, tetapi juga membabitkan tugas kita sebagai seorang hamba ALLAH di muka bumi ini. “Bukan sahaja kesakitan itu dianggap sebagai ujian. Hakikatnya, ujian bukan sahaja melibatkan perkara yang kita benci dan tidak suka, tetapi juga apa yang manusia suka juga. BERIKHTIARLAH untuk mendapatkan rawatan kerana setiap penyakit pasti ada ubatnya kecuali mati. “Semua ujian itu tidak lain tidak bukan untuk menguji sama ada kita benar-benar menjadi hamba yang terbaik kepada Sang Pencipta. “Ia supaya kita tahu asal usul dan sedar ke mana kita akan kembali kelak. Setelah itu, segala amalan setiap manusia akan dihitung. Demikianlah hikmah atas setiap daripada ujian yang diberikan oleh ALLAH SWT,” katanya. Menjawab satu persoalan, PU Faiz menjelaskan, berdoa untuk sakit termasuk dalam salah satu perkara yang dihukumkan makruh. “Makruh kita mendoakan diri kita mendapat sakit melainkan kita berdoa dengan doa yang umum misalnya; ‘Ya ALLAH hidupkan aku selama mana kehidupan ini jadi kebaikan bagiku dan matikan aku ini selama mana mati itu ialah baik untukku’,” jelasnya. ‘Melawat orang sakit umpama kita ziarah ALLAH SWT’ Tatkala mendengar perkhabaran orang sakit, segeralah menziarahinya jika mempunyai kelapangan. Ia bukan sahaja satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, tetapi imbalan yang diperolehnya juga bukan calang-calang. Ahli Jawatankuasa Fatwa Negeri Kedah dan Pulau Pinang, Dr Mohd Hapiz Mahaiyadin menjelaskan, jumhur ulama daripada empat mazhab baik Maliki, Hanafi, Syafie ataupun Hanbali, mereka menyatakan sunat menziarahi orang sakit. DR MOHD HAPIZ “Sunat di sini juga merujuk kepada satu amalan sunah yang mana ia dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ini kerana ia berkaitan dengan kesejahteraan sosial yang melibatkan penjagaan hak orang Islam. “Terdapat juga pandangan menyebut hukum ziarah itu adalah fardu kifayah. Ia merupakan pandangan Ibn Taymiyyah. Beliau meletakkan ziarah orang sakit ini sebagai salah satu hak orang Islam yang jika tiada seorang pun dalam kalangan umat Islam menziarahi pesakit itu, maka semua umat Islam di tempat tersebut berdosa,” katanya kepada Sinar Islam baru-baru ini. Rasulullah SAW bersabda “Hak seorang Muslim ke atas Muslim yang lain ada lima. Memberi salam, melawat orang sakit, mengiringi jenazah, hadir jemputan dan mendoakan orang yang bersin.” Riwayat al-Bukhari dan Muslim Dalam pada itu, Dr Mohd Hapiz mengingatkan agar kita tidak bersembang perkara-perkara yang boleh menyebabkan orang yang diziarahi bertambah sakit dan derita. Kepada satu soalan, Pensyarah Kanan Akademi Pengajian Islam Kontemporari, Universiti Teknologi Mara itu menjelaskan “Mereka yang menziarahi orang sakit bukan sahaja didoakan oleh 70,000 malaikat rahmat dan keampunan buatnya. Artikel berkaitan 70,000 malaikat mendoakan kita bila lakukan amalan ini “Malah, dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam Sahih Muslim, Imam al-Bukhari dalam Kitab Adabul Mufrad dan Imam Ibn Hibban, ALLAH SWT berfirman bahawa menziarahi orang sakit ini sama seperti kita menziarahi’ ALLAH SWT. Apabila kita beri makan kepada orang sakit atau susah, ia diibaratkan sama seperti kita ‘beri makan’ kepada ALLAH SWT. “Bayangkan kita seolah-olah duduk dengan ALLAH SWT apabila menziarahi orang sakit. Namun begitu, Imam an-Nawawi mengatakan, dalam hadis berkenaan, ALLAH SWT menghubungkan orang sakit itu terus kepada-NYA sebagai satu kemuliaan kepada mereka dan juga mendekatkan manusia itu kepada ALLAH. “Mudah kata, apabila kita menziarahi orang sakit, ia sama seperti kita menziarahi ALLAH. Namun, kata Imam an-Nawawi, maksud seolah-olah kita seperti ‘jumpa ALLAH’ itu bukanlah kita berjumpa dengan zat ALLAH SWT. Sebaliknya apa yang kita akan jumpa saat menziarahi orang sakit tadi adalah pahala dan kemuliaan serta rahmat ALLAH SWT,” katanya. Menyambung hujahnya, Dr Mohd Hapiz turut mengemukakan pandangan yang dinukilkan oleh Imam al-Munawi. Kata ulama itu, dalam kita menziarahi orang sakit, memberi makan kepadanya dan sebagainya, begitu banyak pahala yang bakal diperoleh. Pada musim Covid-19 ini, ahli akademik itu menitipkan pesan agar kita menggunakan kemudahan teknologi yang ada untuk kita mendapatkan khabar orang yang sakit. ANEKDOT ADAB-ADAB ziarah orang sakit 1. Pilih waktu sesuai. Dalam al-Quran, ada tiga waktu dilarang daripada menziarahi orang iaitu selepas Subuh, waktu orang berehat petang dan selepas Isyak. 2. Jangan duduk terlalu lama. Kehadiran kita hanyalah untuk menziarahi orang sakit dan bertanya khabar. Cukuplah sekadar mendapat maklumat tentang penyakit yang dihidapinya. Jangan pula kita melakukan soal siasat untuk mendapatkan semua maklumat. 3. Menundukkan pandangan. Usahlah melihat aurat pesakit lebih-lebih lagi jika individu berkenaan sakit pada bahagian anggota aurat mereka. Pada masa sama, tundukkanlah pandangan kepada ahli rumah atau orang yang duduk di rumahnya. Seperkara, jaga pandangan dan jangan melilau memerhati keadaan rumahnya yang mungkin bersepah dan sebagainya. 4. Kurangkan bertanya. Usah sibuk bersembang atau bertanya banyak soalan. Biarkan pesakit cerita setakat mana beliau mahu bercerita perihal keadaan dirinya. 5. Tunjukkan sikap ambil berat. Ini merupakan antara sifat para salafus soleh dan tabi’in. Apabila salah seorang daripada mereka tidak nampak kelibatnya di masjid, majlis ilmu dan sebagainya lebih tiga hari, mereka akan bertanya khabar. 6. Banyakkan berdoa. Berdoalah dengan ikhlas untuk kesejahteraan pesakit berkenaan. Sumber Pensyarah Kanan Akademi Pengajian Islam Kontemporari, Universiti Teknologi Mara, Dr Mohd Hapiz Mahaiyadin Foto 123rf & Freepik KumpulanKata Bbm; Kata Kata Galau Sakit Hati Bahasa Inggris; Kata Lucu Bbm Bahasa Jawa; Kata Romantis Foto; Kata Sedih Orang Sakit; Kata Unik Dp Blackberry; Kata Cinta Ini Untukmu; Kata Tahun 2015 Juni (82) Mei (86) April (84) Maret (83) Februari (85) Januari (83) 2014 (479)
Sakitbelakang. Perut tak selesa. Aku sapu minyak angin banyak banyak sebab sakit. Aku sekejap sekejap baring terlentang, mengiring ke kiri, mengiring kanan, letak bantal kat belakang. Sakit woo. Allah je yang tahu.. Aku terjaga kul 12 lebih. Lepas tu sambil tahan sakit, aku kuatkan hati menuju ke meja study and siapkan case studies biochemistry.
Berikutkata kata mutiara bijak dan SMS ucapan selamat puasa di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah / 2022 Masehi lucu terbaru untuk mengisi update status terbaru Facebook, BBM dan Twitter anda semua. Marhaban Ya Ramadhan 1443 Hijriyah / 2022 Masehi, Selamat Datang Bulan Suci Ramadhan. Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
dosadosa mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah, hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda. Ya Allah, Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku, Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku. Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
. 178 78 344 15 477 399 388 331

dp bbm sakit penghapus dosa